Rabu, 02 November 2011

Pertemuan 7 Sistem Pakar

Sistem Fuzzy

Fuzzy sistem adalah suatu sistem yang menggunakan himpunan fuzzy untuk memetakan suatu inputan menjadi output tertentu.

Himpunan fuzzy itu sendiri adalah himpunan klasik yang mempunyai batasan jelas atau generalisasi dari konsep fungsi karakteristik. Misalnya: “orang tinggi” adalah orang yang tingginya lebih dari 1,75 meter berarti tinggi. Bila tinggi kurang dari 1,75 meter maka orang tersebut tidak tinggi. Jadi batas antara orang tinggi dan orang tidak tinggi tidak dapat ditentukan secara tegas.

Variabel linguistik adalah variabel yang bernilai kata/ kalimat, bukan angka. Alasannya karena peranan linguistik kurang spesifik dibandingkan angka, namun informasi yang disampaikan lebih informatif.

Pertemuan 5 dan 6 Sistem Pakar

Membangun KBS dengan Sistem Berbasis Aturan

Membangun sebuah knowledgebased system (KBS) dengan menggunakan sistem berbasis aturan yang telah dibahas dalam sebelumnya. Sebagai contoh permasalahan akan diambil

kasus pada Health Maintenance Organization (HMO) seperti didokumentasikan

dalam Dologite(1994).

HMO adalah sebuah organisasi yang memberikan layanan kesehatan bagi anggotanya, misalnya layanan pengobatan, layanan panggilan ambulan dsb. Setiap anggota telah membayar semua biaya secara pre-paid.

Untuk menjamin bahwa masalah kesehatan serius akan mendapatkan prioritas layanan, seorang manajer telah menempatkan seseorang untuk melakukan screening awal terhadap pasien. Screening dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan Sistem Pakar untuk menentukan status dan jenis layanan yang tepat bagi pasien.

Langkah-langkah Membangun KBS :

Langkah 1: Isolasi Area bagi KBS

Untuk membatasi permasalahan pada sistem pakar yang akan dibangun harus diberikan batasan organisasi dan juga layanan yang dapat diberikan oleh sistem.

Langkah 2: Target Keputusan

Setelah permasalahn dibatasi, langkah selanjutnya adalah menentukan target keputusan bagi sistem pakar. Pasien pada umumnya membutuhkan bantuan untuk kasus penyakit yang baru diderita (new case) atau penanganan berkelanjutan dari penyakit yang sudah lama diderita (follow-up case).

Blok Diagram


Langkah 3: Membuat Dependency Diagram

Perancangan dependency diagram adalah langkah pertama yang dilakukan dalam merancang sebuah knowledge base dan rule-rule. Dari dependency diagram yang ada, dapat dilihat hubungan antar rule dan hal apa saja yang perlu ditanyakan ke user untuk memperoleh kesimpulan akhir.


LANGKAH 4: Membuat Tabel Keputusan

Tabel keputusan diturunkan dari dependency diagram



Langkah 5: Menulis IF-THEN Rule

Selanjutnya, berdasarkan tabel keputusan yang telah direduksi dapat diturunkan sistem berbasis aturan sebab-akibat sesuai dengan permasalahan yang ada.