Propositional Logic dan Predicate Calculus
2.1 Propositional Logic
• Propositional logic merupakan salah satu bentuk (bahasa) representasi logika yang paling tua dan paling sederhana.
• Dengan cara ini beberapa fakta dapat digambarkan dan dimanipulasi dengan menggunakan aturan-aturan aljabar Boolean.
• Propositional logic membentuk statement sederhana atau statement yang kompleks dengan menggunakan propositional connective, dimana mekanisme ini menentukan kebenaran dari sebuah statement kompleks dari nilai kebenaran yang direpresentasikan oleh statement lain yang lebih sederhana.
Beberapa operator penghubung dasar yang seringkali dipakai dalam propositional logic.
Operator penghubung :
(Conjunction) AND ∧
(Disjunction) OR ∨
(Negation) Not ∼
(Material Implication) If-Then →
(Material equivalence) Equals ↔
Tabel Kebenaran
Pemahaman antara operator penghubung dan tabel kebenaran dapat dijelaskan dengan menggunakan kalimat sederhana (kecuali operator implikasi material).
2.2 Predicate Calculus
Kalkulus predikat, disebut juga logika predikat memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan lebih cermat dan rinci.
Istilah kalkulus disini berbeda dengan istilah kalkulus dalam bidang matematika.
• Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu ARGUMEN
(atau objek) dan PREDIKAT (keterangan).
• Argumen adalah individu atau objek yang membuat keterangan.
• Predikat adalah keterangan yang membuat argumen dan predikat.
• Dalam suatu kalimat, predikat bisa berupa kata kerja atau bagian
kata kerja.
• Representasi pengetahuan dengan menggunakan predicate calculus
merupakan dasar bagi penulisan bahasa pemrograman PROLOG.
2.3 Quantifier
Dalam bagian terdahulu, sebuah obyek atau argumen dapat diwakili
oleh sebuah variabel, akan tetapi variabel yag telah dibicarakan
hanya mewakili sebuah obyek atau individu atau argumen.
2.4 Model-Model Inferensi
Inti dasar dari predicate calculus sebenarnya adalah kemampuan untuk
melakukan inferensi logis. Pada proses inferensi kebenaran baru dapat
diturunkan dari aksioma-aksioma yang sudah ada.
Terdapat beberapa model inferensi
yang secara umum digunakan dalam persoalan-persoalan logika, antara
lain:
Modus Ponens
“Jika pernyataan p dan (p → q) adalah benar,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa q adalah benar.”
Modus Tolens
“Jika (p → q) adalah benar,
dan q tidak benar, maka p tidak benar.”
2.5 Automated Reasoning
Ada tiga macam metoda reasoning yang secara umum digunakan yaitu: Deduksi (Deduction), Abduksi (Abduction) dan Induksi (Induction).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar