Rabu, 02 November 2011

Pertemuan 2 Sistem Pakar

Propositional Logic dan Predicate Calculus

2.1 Propositional Logic

Propositional logic merupakan salah satu bentuk (bahasa) representasi logika yang paling tua dan paling sederhana.

Dengan cara ini beberapa fakta dapat digambarkan dan dimanipulasi dengan menggunakan aturan-aturan aljabar Boolean.

Propositional logic membentuk statement sederhana atau statement yang kompleks dengan menggunakan propositional connective, dimana mekanisme ini menentukan kebenaran dari sebuah statement kompleks dari nilai kebenaran yang direpresentasikan oleh statement lain yang lebih sederhana.

Beberapa operator penghubung dasar yang seringkali dipakai dalam propositional logic.

Operator penghubung :

(Conjunction) AND

(Disjunction) OR

(Negation) Not

(Material Implication) If-Then

(Material equivalence) Equals

Tabel Kebenaran


Pemahaman antara operator penghubung dan tabel kebenaran dapat dijelaskan dengan menggunakan kalimat sederhana (kecuali operator implikasi material).

2.2 Predicate Calculus

Kalkulus predikat, disebut juga logika predikat memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan lebih cermat dan rinci.

Istilah kalkulus disini berbeda dengan istilah kalkulus dalam bidang matematika.

Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu ARGUMEN

(atau objek) dan PREDIKAT (keterangan).

Argumen adalah individu atau objek yang membuat keterangan.

Predikat adalah keterangan yang membuat argumen dan predikat.

Dalam suatu kalimat, predikat bisa berupa kata kerja atau bagian

kata kerja.

Representasi pengetahuan dengan menggunakan predicate calculus

merupakan dasar bagi penulisan bahasa pemrograman PROLOG.

2.3 Quantifier

Dalam bagian terdahulu, sebuah obyek atau argumen dapat diwakili

oleh sebuah variabel, akan tetapi variabel yag telah dibicarakan

hanya mewakili sebuah obyek atau individu atau argumen.

2.4 Model-Model Inferensi

Inti dasar dari predicate calculus sebenarnya adalah kemampuan untuk

melakukan inferensi logis. Pada proses inferensi kebenaran baru dapat

diturunkan dari aksioma-aksioma yang sudah ada.

Terdapat beberapa model inferensi

yang secara umum digunakan dalam persoalan-persoalan logika, antara

lain:

Modus Ponens

“Jika pernyataan p dan (p q) adalah benar,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa q adalah benar.”

Modus Tolens

“Jika (p q) adalah benar,

dan q tidak benar, maka p tidak benar.”

2.5 Automated Reasoning

Ada tiga macam metoda reasoning yang secara umum digunakan yaitu: Deduksi (Deduction), Abduksi (Abduction) dan Induksi (Induction).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar